Walaupun telah memiliki sejarah yang cemerlang terkait dengan ekspor manufaktur, negara – negara ASEAN 5 (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand) pada satu dekade terakhir masih belum dapat meningkatkan tingkat ekspor manufaktur ke tingkat yang lebih tinggi. Sementara itu, pentingnya ekspor manufaktur bagi negara – negara ASEAN 5 membutuhkan adanya dukungan dari sektor yang memegang peranan sangat penting bagi pertumbuhan ekspor manufaktur maupun ekspor manufaktur secara keseluruhan, yaitu sektor finansial. Perkembangan sektor finansial di perekonomian ASEAN 5 sangatlah pesat dan memiliki potensi yang besar. Oleh sebab itu, melalui
financial deepening, atau peningkatan kedalaman sektor keuangan melalui diversifikasi sumber modal finansial, maka diharapkan bahwa sektor produktif dapat berkembang lebih baik di masa yang akan datang. Dengan menggunakan metode regresi
fixed effects dan menggunakan aspek
financial deepening dari sektor perbankan, pasar saham, dan pasar obligasi pada periode 2001 – 2017 dalam ruang lingkup ASEAN 5, analisis mengenai dampak
financial deepening terhadap ekspor manufaktur dapat dilaksanakan. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bukti bahwa
financial deepening dari sektor perbankan dan pasar obligasi telah berhasil memberikan dampak positif yang positif terhadap ekspor manufaktur, namun tidak dengan pasar saham. Oleh sebab itu, kebijakan – kebijakan yang dapat meningkatkan dampak positif sektor perbankan dan pasar obligasi, serta membuat dampak dari pasar saham signifikan secara positif terhadap ekspor manufaktur penting untuk dilakukan oleh negara – negara ASEAN 5. Rekomendasi kebijakan dalam penelitian ini berfokus pada keseimbangan antara sektor finansial dan sektor riil, terutama dalam aspek – aspek yang terkait dengan ekspor manufaktur.
Even though that ASEAN 5 economies (Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapore, and Thailand) have undergone through a remarkable achievement in the past regarding manufacturing export, they have not been able to successfully upgrade the level of their manufacturing export recently. Meanwhile, manufacturing export and manufacturing sector as a whole still plays a major role for ASEAN 5, and it requires support from another essential sector, which is the financial sector. The current development of the financial sector in ASEAN 5 economies are rapid and possess a massive potential to be unleashed in the future. Therefore, through financial deepening, or an increase in depth of the financial sector through diversification of financial capital allocation, it is expected that productive sector within the economy could develop further in the future ahead. By using fixed effects regression method and using financial deepening from the banking sector, stock market, and bond market as parameters for financial deepening during the period of 2001 – 2017 for ASEAN 5 economies, analysis regarding the impact of financial deepening to manufacturing export clear to proceed. Based on the research, it is discovered that financial deepening from the banking sector and bond market have successfully generated positive and significant impact to manufacturing export, but not for the stock market. Hence, analyzing implications related to results of this research should be delivered, which cover implications for academic, policies, and business. Furthermore, key implication analysis delivered in this research mainly focus on maintaining balance between financial sector and real sector, especially in terms of aspects that related to manufacturing export.