Semakin meningkatnya persaingan pasar global, maka dibutuhkan bagi organisasi untuk melakukan perbaikan dan mengembangkan keunggulan kompetitif. Telur dan kontaminasi adalah salah satu kendala utama untuk semua tempat penetasan di Indonesia karena dampak langsung pada kualitas Day Old Chick. Secara umum, anak ayam sehari (Day Old Chick) di Indonesia proses produksinya dilakukan secara manual. Penelitian ini bertujuan untuk merancang kerangka kerja (framework) untuk kesiapan (readiness) Hatchery Automation sebagai dasar referensi perusahaan untuk menggunakan dan implmentasi teknologi otomasi di Industri Unggas khususnya Indonesia. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, kami mengusulkan konsep kesiapan untuk memberikan pemahaman dan menerapkan otomasi penetasan. Kerangka kerja ini dikembangkan menggunakan Analytic Network Process (ANP) untuk menganalisis kriteria kesiapan otomatisasi penetasan. Analytic Network Process (ANP), salah satu teknik Multi Criteria Decision Making, metode ini dikembangkan untuk mengidentifikasi faktor atau kriteria terpenting di antara kategori untuk kesiapan (readiness) Hatchery Automation.
The increase in the global market competition, it is necessary for organizations to make improvements to maintain and develop their competitive advantage. The eggs and contamination is one of the main constraints for all hatcheries in Indonesia due to its direct and massive impact of day old chick quality. In general, the process of producing day old chick in Indonesia is done manually. This research aims to develop of readiness framework Hatchery Automation as basis reference to the company to use automation technology in the Poultry Industries especially Indonesia. Therefore, in this study, we propose the concept of readiness to give understanding and apply about hatchery automation. The framework was developed using an Analytic Network Process (ANP) to analyses the criteria of readiness of hatchery automation. An Analytic Network Process (ANP), one of the Multi-Criteria Decision Making (MCDM) techniques, model is developed to determine the most important factors or criteria among the categories for the readiness hatchery automation.