ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi reaksi pemirsa YouTube tentang video Pura-pura penjara Najwa Shihab, yang ditayangkan pada 25 Juli 2018. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana masyarakat bereaksi terhadap video dengan menganalisis bahasa, konsep dan tema percakapan dan bagaimana video membentuk opini publik terhadap isu dengan menghasilkan data dari komentar YouTube. Penelitian ini menggunakan campuran penelitian kualitatif dan kuantitatif untuk meninjau komentar video YouTube yang diambil melalui software Reaper. Konten analisa dilakukan dengan menginterpretasikan teks dan menggunakan konsep peta dan konsep daftar peringkat untuk pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada banyak reaksi negatif terhadap masalah ini dalam bentuk ketidakpuasan dan kekecewaan terhadap: pembuat kebijakan dan petugas yang bertanggung jawab atas penjara koruptor, perlakuan tidak adil yang diterima koruptor dibandingkan dengan narapidana lain, dan fasilitas di sel penjara.
ABSTRACTThis study aims to explore YouTube s viewers reaction about the Najwa Shihab Fake Prison (Pura-pura
penjara) videos, which were published on July 25, 2018. Moreover, this research aims to determine how the
public reacts towards the videos by analyzing the language, concepts and themes of the conversation and how
the videos shape the public opinion towards the issue by generating data from the YouTube comments. This
research uses a mix of qualitative and quantitative research to review the YouTube videos comments that were
taken via Reaper software. The author did a content analysis to interpret the text and also use a concept map and ranked list concepts for the data collection. The results showed that there were many negative reactions to the issue in the form of dissatisfaction and disappointment with: the policy makers and officers in charge of the
corruptors prison cells, unfair treatment those corruptors received compared with other inmates, and the
facilities in the prison cells.