Thesis ini menganalisa kelayakan dari
Online Peer-to-peer Lending sebagai alternatif pembiayaan bagi UKM din Indonesia. Pembiayaan masih menjadi salah satu masalah terbesar bagi UKM di Indonesia.
Online P2P Lending sebagai salah satu fenomena dari maraknya tren
Fintech, menawarkan cara yang cepat dan mudah untuk menghubungkan peminjam dan pemberi pinjaman untuk melakukan transaksi kredit. Namun, UKM di Indonesia masih perlu memahami kelebihan dan keuntungan dari
Online P2P Lending dan bagaimana mereka dapat menggunakan tipe pembiayaan ini untuk membiayai bisnis mereka.
Dengan menggunakan studi kasus terhadap sebuah perusahaan air minum dalam kemasan, thesis ini menganalisa kondisi terkini perushaan dan menawarkan strategi baru untuk menghadapi peluang dan tantangan dalam ekonomi dan industry, dan pada akhirnya membuat proyeksi keangan menggunakan
Online P2P Lending dan KUR, sebagai salah satu sumber pembiayaan UKM yang paling dikenal di Indonesia.
Hasil yang didapat menunjukkan bahwa, strategi yang ditawarkan akan menghasilkan arus kas positive bagi perusahaan. Namun, jika menggunakan
Online P2P Lending, pemilik perusahaan harus membayar
cost of capital yang lebih tinggi dari KUR. Namun bagaimanapun juga, perusahaan harus mempertimbangkan aspek-aspek baik keuangan maupun non-keuangan sebelum memilih sumber pembiayaan yang paling tepat.
This thesis analyzes the feasibility of Online Peer-to-peer Lending as one of the alternative funding sources for Indonesian SMEs. Funding is still one of the biggest issues for SMEs in Indonesia in order to operate and sustain. Online P2P Lending as a new phenomenon among the rise of Fintech trends, offers quick and easy way to connect lenders and borrowers to engage in a loan transaction. However, SMEs still need to understand the advantage and disadvantages of Online P2P Lending and how they can make use of this type of funding to fund their business. Using a small water bottled manufacturer firm as a case study, this thesis analyzes the current condition and proposes new strategy to face the challenge and opportunity in the economy and industry and in the end, creates a financial projection using Online P2P Lending and KUR, as one of the familiar SME funding source in Indonesia. The result shows, regardless the funding sources used, the proposed strategy generates positive cash flow to the company. However, using Online P2P Lending, owner should deal with higher cost of capital than if KUR is used. Nevertheless, SMEs should consider both financial and non-financial aspects before selecting the most appropriate funding source.