ABSTRAKPermasalahan wilayah perkotaan muncul ketika penduduk perkotaan semakin
bertambah, berkurangnya kesempatan kerja, dan terciptanya kantung-kantung
baru wilayah kemiskinan. Perekonomian wilayah tidak berpengaruh banyak,
ketika distorsi budaya mulai meluas, dan pendidikan mulai terabaikan.
Permasalahan-permasalahan tersebut dapat memunculkan tindak kriminalitas,
yang dapat mengganggu kehidupan perkotaan. Tujuan dari penelitian ini adalah
menganalisis hubungan faktor-faktor sosial dan ekonomi yang mempengaruhi
jumlah tindak kriminalitas yang terjadi di Kota Jakarta, antara lain kepadatan
penduduk, tingkat pengangguran, kemiskinan, pdrb per kapita, dan jumlah siswa
putus sekolah pada tingkat menengah atas. Penelitian ini menganalisis data panel dari 6 wilayah Kabupaten/Kotamadya di Provinsi DKI Jakarta selama periode tahun 2010-2015, melalui pendekatan kuantitatif dengan analisis data secara deskriptif dan inferensial. Hasil dari penelitian ini, menempatkan 2 faktor yaitu PDRB per Kapita dan faktor Pendidikan yang mewakili siswa putus sekolah tingkat menengah atas, adalah yang paling berpengaruh secara signifikan dalam mempengaruhi tigkat kriminalitas di Provinsi DKI Jakarta.
ABSTRACTThe problems of urban areas arose as urban populations grew, reduced
employment opportunities, and new slum areas. The regional economy did not
have much affect, when cultural distortions began to spread, and education began to be neglected. Theses problems can lead to crime. The purpose of this study is to analyze between social and economic factors that influence the numbers of criminal acts occurring in the city of Jakarta, with the use of independent variables such as population density, unemployment rate, poverty rate, GDRP per capita, rate of senior high school drop out students. This study analyzed panel data collected from 6 districts/municipalities in DKI Jakarta Province during the period 2010-2015, through a quantitive approach with descriptive and inferensial data analysis. The results of this study, placing two factors, namely GDRP per Capita and Education representing higschool dropout students, are the most influential significantly factors in affecting the level of crime in DKI Jakarta Province