ABSTRACTMeningkatnya kesadaran masyarakat kembali menggunakan zat warna alam (back to nature) dan meninggalkan sintetis (ZWS) mulai diberdayakan pemerintah Indonesia. Karena limbah hasil penggunaan warna sintetis dapat mencemari lingkungan, yang disebabkan oleh zat-zat pembantu pewarnaan yang bersifat B3 (Bahan Beracun Berbahaya). Berdasarkan masalah yang muncul inilah, Penulis tergerak melakukan dan membuat eksperimen, guna mendapatkan sampel warna alam sebagai bahan pewarna kain batik dari tanaman Palem Putri (Veitchia Merillii). Sehingga menjadi alternatif menggurangi penggunaan bahan sintetis yaitu salah satunya zat warna napthoI, sekaligus menjadi bagian dari program pemerintah yang relevan yaitu "Clean and Green". Penulis menggunakan metode kualitatif agar mudah menarasikan menjadi bahasa ilmiah yang dapat dipertanggunjawabkan.