ABSTRAKkonstruksi tabudalam seksualitas perempuan merepresi perempuan atas hak ketertubuhannya, yaitu untuk mendapatkan kenikmatan seksual. Represi atas hak perempuan ini dilakukan melalui praktek sunat (FGM-female genital mutilation). Tubuh perempuan dikonstruksikan untuk mengakomodasi kepentingan seksual laki-laki. Sementara itu, praktek sunat itu sendir dalam pandangan lain dapat disebut sebagai clitoris envy laki-laki terhadap perempuan. FGM merupakan represi tradisi patriarkal yang bias kepentingan laki-laki. FGM membahayakan nyawa perempuan dan telah dilarang oleh badan-badan dunia, meskipun prakteknya masih subur karena kuatnya budaya patriarki.