ABSTRAKTesis ini membahas tentang pengungkapan Value at Risk dan keakuratan
pengungkapan Value at Risk dengan data Bank di Indonesia. Untuk mengukur
pengungkapan Value at Risk, maka berbagai metode dalam pengukuran Value at
Risk diambil dari periode data selama 2011 sampai 2015. Tesis ini menunjukkan
Historical Simulation merupakan metode Value at Risk yang paling populer.
Keakuratan Value at Risk dilihat dengan jumlah Value at Risk yang mengandung
informasi tentang volatilitas dari perdagangan treasury dan imbal hasil
perdagangan treasury. Diketahui metode parametrik Value at Risk dengan
menggunakan efek asimetrik menunjukkan kualitas yang lebih baik dibandingkan
dengan metode Value at Risk Historical Simulation. Selanjutnya, evaluasi kualitas
pengungkapan Value at Risk diuji kembali dan tidak menunjukkan peningkatan
kualitas yang berarti. Tesis ini menunjukkan Value at Risk yang diukur dengan
Historical Simulation mengandung informasi yang sedikit tentang imbal hasil dari perdagangan treasury.
ABSTRACTWe study on Value at Risk disclosure and the accuracy of the disclosed Value at Risk for a sample Bank in Indonesia. To measure Value at Risk disclosure, we
used many different method of Value at Risk over the period 2011-2015. This
thesis shows Historical Simulation is the most popular Value at Risk method. We
assess the accuracy of Value at Risk by studying the number Value at Risk contain
information about the volatility of trading revenues and return of trading revenues.
Parametric Value at Risk method by consider the assymmetric information shows
better quality than Value at Risk Historical Simulation Method. Furthermore, the
accuracy of the disclosed Value at Risk retested, and the quality of Value at Risk
disclosure shows no sign of improvement over time. This thesis shows Value at
Risk computed using Historical Simulation contains very little information about
future return of trading revenue.