ABSTRAKPrevalensi gagal ginjal kronis di Indonesia cenderung meningkat pada kelompok usia lebih muda 45-54 tahun . Gagal ginjal kronis sering menyebabkan gangguan fungsi seksualitas disfungsi seksual . Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran mendalam tentang pengalaman proses adaptasi pasien gagal ginjal kronis yang mengalami disfungsi seksual. Desain penelitian menggunakan deskriptif fenomenologi dengan wawancara mendalam. Dua belas partisipan diperoleh dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini teridentifikasi enam tema yaitu 1 proses adaptasi terhadap disfungsi seksual yang dialami partisipan, 2 disfungsi seksual yang dialami, 3 makna pentingnya pemenuhan kebutuhan seksualitas, 4 perilaku dalam menghadapi disfungsi seksual, 5 persepsi tentang penyebab disfungsi seksual, dan 6 harapan partisipan terhadap pelayanan kesehatan terkait fungsi seksualitas. Proses adaptasi yang dialami partisipan merupakan pengalaman yang sangat bermakna karena melibatkan dirinya sendiri dan hubungan interpersonal dengan pasangannya. Penelitian sejenis dengan sampel lebih heterogen diperlukan untuk memperkaya keilmuan.Prevalensi gagal ginjal kronis di Indonesia cenderung meningkat pada kelompok usia lebih muda 45-54 tahun . Gagal ginjal kronis sering menyebabkan gangguan fungsi seksualitas disfungsi seksual . Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran mendalam tentang pengalaman proses adaptasi pasien gagal ginjal kronis yang mengalami disfungsi seksual. Desain penelitian menggunakan deskriptif fenomenologi dengan wawancara mendalam. Dua belas partisipan diperoleh dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini teridentifikasi enam tema yaitu 1 proses adaptasi terhadap disfungsi seksual yang dialami partisipan, 2 disfungsi seksual yang dialami, 3 makna pentingnya pemenuhan kebutuhan seksualitas, 4 perilaku dalam menghadapi disfungsi seksual, 5 persepsi tentang penyebab disfungsi seksual, dan 6 harapan partisipan terhadap pelayanan kesehatan terkait fungsi seksualitas. Proses adaptasi yang dialami partisipan merupakan pengalaman yang sangat bermakna karena melibatkan dirinya sendiri dan hubungan interpersonal dengan pasangannya. Penelitian sejenis dengan sampel lebih heterogen diperlukan untuk memperkaya keilmuan.
ABSTRACTThe prevalence of chronic renal failure in Indonesia trends to increase in the younger age group 45 54 years . Chronic renal failure may lead to impaired sexual function sexual dysfunction . This study aimed to explore an in depth experience of adaptation process of patients with chronic renal failure who had sexual dysfunction. Research design applied descriptive phenomenology with in depth interview. Twelve participants were obtained by purposive sampling technique, and identified six themes 1 adaptation process to sexual dysfunction experienced by participants, 2 sexual dysfunction experienced, 3 the importance of fulfilling sexuality needs, 4 behavior for facing sexual dysfunction, 5 perception of the cause of sexual dysfunction, 6 participant 39 s expectation toward health service related to sexuality function. The experience of participant rsquo s adaptation process was very meaningful experience because it involves himself and interpersonal relationship with his partner. Similar research with more heterogeneous samples could to enrich the result of this study.