Klenteng merupakan bangunan Tionghoa yang digunakan sebagai tempat ibadah umat Tridharma Taoisme, Konfusius, dan Buddha . Klenteng sebagai material culture dapat dikaji melalui feng shuinya. Feng shui merupakan ajaran kehidupan Cina kuno terhadap bangunan agar setiap umatnya dapat meraih keberuntungan hidup. Ajaran feng shui diwujudkan dalam klenteng pasar untuk memperoleh kekayaan bagi para pedagang di masanya. Unsur feng shui yang difokuskan yaitu arah hadap, denah klenteng, pintu, jendela, atap, dan arca dewanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaknai bagaimana ideologi feng shui diwujudkan dalam klenteng Hok Tek Tjeng Sin dan Hian Thian Siang Tee di Jakarta untuk mencari kekayaan. Metode yang digunakan yaitu perbandingan di antara kedua klenteng. Hasilnya adalah sebagian besar masih menerapkan unsur-unsur ideologi feng shui dan ornamen diterapkan sebagai sarana untuk memahami ideologi feng shui.
Chinese temple is the building to worship Gods by Tridharma 39 s people Taoism, Confusius, and Buddha . Chinese temple as a material culture can be studied by feng shui ideology. Feng shui is a ancient Chinese knowledge in terms of building construction to gain a good fortune. The feng shui of Chinese temple focuses on position of building, sketch of building, door, window, roof, and deities. The aim of this researh is to interpret how the ideology of feng shui especially on the main deity in Hok Tek Tjeng Sin and Hian Thian Siang Tee Temple in Jakarta. The method used was a comparison analysis. The result is the temple still used feng shui ideology and ornaments use for understanding those ideology.