Visual merchandising merupakan aspek penting pada ruang ritel fesyen dan juga salah satu cara agar calon pengunjung dapat melihat identitas dari suatu brand. Salah satu cara untuk menunjukannya adalah dengan menggunakan window display toko. Didalam skripsi ini guna untuk dapat memberikan informasi baru untuk pembaca tentang bagaimana pentingnya keterikatan antara calon pengunjung dan window display dan juga untuk mengetahui seberapa berpengaruh kaitan antara locomotion dan elemen desain window display untuk membantu membuat pengunjung terikat kepada toko. Skripsi ini bertujun untuk mengetahui keterhubungan locomotion, manipulasi ruang, dan desain pada area window display dan bagaimana prinsip locomotion dapat memicu keterikatan konsumen dengan window display. Dengan studi kasus pada toko X di Osaka, Jepang dan toko Y, di Singapura yang sama - sama menerapkan mekanisme locomotion yang diterapkan dengan cara yang berbeda.
Visual merchandising is an important aspect of the fashion retail space and also one way for potential visitors to see the identity of a brand. One way to show it is to use store window displays. In this thesis, in order to provide new information for readers about how important the attachment between prospective visitors and window displays and also to know how influential the relationship between locomotion and the window display design elements to help make visitors tied to the store. This thesis aims to find out the locomotion connectivity, space manipulation, and design elements in the window display area and how the locomotion principle can trigger consumer to attach with the window displays. With a case study on store X in Osaka, Japan and store Y, in Singapore who are equally applying locomotion mechanisms that are applied in different ways.