ABSTRAKDi masa kini, tektonik dalam proses berarsitektur sering diartikan sebagai metode merangkai sambungan agar sebuah bangunan bisa berdiri dengan kokoh. Namun tektonik tidak hanya terbatas pada menyambung untuk keberdirian bangunan, namun juga memperhatikan keindahan sehingga dapat dinikmati dari segi estetika. Bahkan tektonik juga dapat dinikmati sebagai sebuah seni. Selain itu tektonik juga mampu menceritakan kembali ldquo;makna rdquo; yang tersirat dan tersurat baik secara langsung maupun tidak langsung. ldquo;Makna rdquo; ini bisa berupa pesan filosofis yang ingin disampaikan oleh perancangnya melalui elemen-elemen arsitektural makro atau mikro. Salah satu karya arsitektur yang mengungkap cerita tektonik yang kaya adalah arsitektur bambu, karena material ini memiliki karakteristik fisik yang spesial untuk digali dari unsur estetika namun juga tetap kuat sebagai suatu struktur bangunan.
ABSTRAKIn this era, tectonics on architecture process has been explained as a method to connect the joints to make building stand up firmly. But the meaning of tectonic is not only limited by connecting for building stand up, but also pay attention to beauty so it can be appreciated from aesthetic side. Besides, tectonic is capable to re telling implicit and explicit ldquo meaning rdquo directly or indirectly. lsquo Meaning rsquo can be identified as philosophy message that is explained by architect by means of macro and micro architectural elements. One of architecture works that reveals rich tectonic story is bamboo architecture, because this material has special physical characteristic to be uncovered from aesthetic element and also strong enough as building structure.