ABSTRAKPerkembangan pasar modal di Indonesia telah mengalami pasang surut seirama dengan perjalanan negara dan bangsa Indonesia, seiring dengan kemajuan tersebut banyak para investor yang memanfaatkan kondisi tersebut dengan melakukan berbagai aktifitas di pasar modal tersebut. Pada pasar modal ini banyak diperjualbelikan instrumen keuangan seperti saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel dan berbagai produk turunan (derivatif) seperti opsi (put atau call). Aktifitas-aktifitas di pasar modal tersebut banyak dimanfaatkan oleh banyak investor untuk mendapatkan dana segar, pendanaan proyek atau melakukan ekspansi misalnya saja dengan melakukan secara internal ataupun eksternal.
Salah satu instrumen keuangan yang sangat gencar dipergunakan oleh emiten sejak tahun 1993 adalah right issue. Dari banyaknya alternatif investasi yang tersedia, umumnya emiten lebih menyukai penawaran umum terbatas (right issue) daripada penawaran umum perdana (JPO). Selain untuk menambah modal atau untuk membiayai ekspansi, penawaran umum terbatas ini didalam prosesnya terbilang relatif mudah, murah dan cepat disbanding penawaran umum perdana. Diminatinya rights issue oleh banyak investor menjadikan rights issue sebagai salah satu alternatif untuk mendapatkan dana murah dari publik. Oleh karena itu tujuan utama penulisan karya akhir ini adalah untuk mengetahui apakah para investor tersebut mendapatkan keuntungan atau kerugian dengan adanya rights issue.
Penelitian terhadap rights issue tersebut menggunakan populasi seluruh perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) mulai tahun 2000 sampai dengan 2004 berjumlah 1585 perusahaan. sedangkan sampelnya berjumlah 66 perusahaan. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda dua rerata. Teknik uji beda dua rerata yang digunakan adalah wilcoxon matched-pairs signed rank test. Wilcoxon matched-pairs signed rank test merupakan statistik non parametrik yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel berkorelasi bila datanya berbentuk non parametrik.
Setelah dilakukan perhitungan dalam rangka pengujian statistik non parametric dengan menggunakan wilcoxon rank test terhadap right issue selama periode tahun 2000 sampai 2004, ternyata mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Manurung (1996) yang menggunakan sampel 17 perusahaan, dimana hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa rights issue tidak menguntungkan bagi investor.