Perbekalan farmasi bukan komodti biasa, selalu terkait dan mempertimbangkan segi-segi kemanusiaan. Disamping itu perlu diperhitungkan faktor-faktor ekonomi. Oleh karena itu perlu dilakukan pengelolaan sebaik-baiknya sehingga bermanfaat, baik bagi pasien juga bagi rumah sakit. Oi Rumah Sakit Bhakti Yudha Depok biaya obat (1992) cukup tinggi (± 30%) dari biaya operasional.
Dari penelitian diketahui bahwa tingginya biaya obat oleh karena Rencana Anggaran Tahunan tidak digunakan dalam membuat rencana pengadaan obat. Masalah-masalah Iainnya yang diketahui dari penelitian adalah sebagai berikut :
- Prosedur yang belum dilaksanakan sebagaimana mestinya
- Masalah ketenagaan
- Beberapa protap yang belum ada.
Proses pengawasan dan pengendalian internal berperan di dalam timbulnya permasalahan-permasalahan tersebut di atas.
Pengawasan dan pengendalian saling terkait satu sama lain dan bertujuan agar suatu kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana dan ketentuan yang telah disusun. Maka penelitian ini melihat rencana-rencana yang ada dan ketentuan-ketentuan yang telah disusun dan bagaimana rencana dan ketentuan-ketentuan tersebut diterapkan pada pengelolaan perbekalan farmasi rumah sakit di R.S. Bhakti Yudha.
Untuk mempelajari masalah-masalah yang timbul dilakukan penelitian kualitatif tentang pelaksanaan wasdal Internal Pengelolaan Perbekalan Farmasi Rumah Sakit di R.S. Bhakti Yudha. Untuk ini dikumpulkan data-data dari dokumen-dokumen rumah sakit, wawancara, pengamatan dan FGD.
Selanjutnya dengan pendekatan sistem diketahui bahwa masalah-masalah yang timbul pada pengelolaan perbekalan farmasi rumah sakit di R.S. Bhakti Yudha berkaitan satu sama lain dan wasdal berpengaruh dalam timbulnya masalah-masalah tersebut.