As a country which located in active seismic plates area, Indonesia becoming one of vulnerable country towards earthquake risks. During 2016, there have been approximately 500 earthquakes in Indonesia. The impact of an earthquake is not only directly harmful to human rsquo s life or destructive to human rsquo s assets, but also affect price of house indirectly since the power of an earthquake could break down a sturdy house standing. Considering the adverse effects of earthquake, the study aims to examine the impact of earthquake risks on housing price in Indonesia. We use posted housing data from online housing marketplace website in several cities of Indonesia namely Jakarta, Yogyakarta, Padang and Garut in April 2016 to April 2017. Our estimation results show that distance of house to epicenter and time gap will be positively significant affect house price. In contrast, frequency of earthquake will be negatively significant affect house price. Another substantial finding, impact of earthquake risks towards price of house will varies in every city with different level of seismic activity.
Sebagai negara yang terletak di daerah lempeng seismik aktif, Indonesia menjadi salah satu negara yang rentan terhadap risiko gempa bumi. Sepanjang tahun 2016, Indonesia telah mengalami sekitar 500 gempa bumi. Dampak yang ditimbulkan oleh gempa bumi tidak hanya secara langsung membahayakan nyawa manusia dan merusak aset manusia, tetapi juga secara tidak langsung mempengaruhi harga rumah karena kekuatan gempa bumi dapat meruntuhkan bangunan yang kokoh. Dengan mempertimbangkan efek yang merugikan dari gempa bumi, penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak dari risiko gempa bumi pada harga rumah di Indonesia. Studi ini menggunakan data penjualan rumah yang diiklankan dari situs jual beli rumah online di beberapa kota di Indonesia, yaitu Jakarta, Yogyakarta, Padang, dan Garut selama bulan April 2016 hingga April 2017. Hasil estimasi menunjukkan jarak dari pusat gempa dan jarak waktu signifikan mempengaruhi harga rumah secara positif. Sebaliknya, semakin meningkatnya frekuensi gempa bumi mempengaruhi harga rumah secara negatif dan signifikan. Temuan penting lainnya dari penelitian ini adalah dampak risiko gempa bumi terhadap harga rumah akan bervariasi di berbagai daerah yang memiliki perbedaan tingkat aktivitas seismik.