Kecacatan dapat mempengaruhi kualitas hidup yang merupakan persepsi kepuasan individu terhadap berbagai aspek dalam kehidupan yang dijalaninya seperti aktivitas sehari-hari, bekerja, sekolah, hubungan sosial, hingga pernikahan. Kualitas hidup terdiri dari domain kesehatan fisik, psikologis, hubungan sosial, dan lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan tingkat kecacatan dengan kualitas hidup. Penelitian dengan desain cross sectional melibatkan 89 orang yang pernah mengalami kusta di desa rehabilitasi kusta Donorojo, menunjukan hasil sebanyak 77,5 mengalami kecacatan tingkat 2 dan rata-rata total kualitas hidup 260,52 dari total nilai 400. Tidak terdapat hubungan antara tingkat kecacatan dengan kualitas hidup orang yang pernah mengalami kusta di desa rehabilitasi kusta Donorojo dengan hasil p value 0,553. Pemberian fasilitas dan bantuan dari Unit Rehabilitasi Kusta Donorojo RSUD Kelet diharapkan dapat semakin meningkatkan kualitas hidup orang yang pernah mengalami kusta.
Disability can affect quality of life which is the perception of individual satisfaction to various aspect of life like activities, work, school, social relationships, and marriage. Quality of life consists physical health, psychological, social relationships, and environment. This research was conducted to identify the correlation between disability grade with the quality of life. A cross sectional study involving 89 people affected by leprosy in Donorojo rehabilitation village, showed 77,5 had disability grade 2 and the average of quality of life is 260,52 from 400. The study showed there is no correlation between the grade of disability and quality of life in people affected by leprosy who lived in Donorojo leprosy rehabilitation village with p values 0,553. Provision of facilities and assistance from Donorojo Leprosy Rehabilitation Unit is expected to improve the quality of life in people affected by leprosy.