Xerostomia merupakan efek samping yang sering terjadi pasca radioterapi pasien kanker nasofaring KNF yang berdampak pada penurunan kualitas hidup. Pengobatan xerostomia dapat dilakukan dengan pilokarpin tetapi efektifitasnya kurang memuaskan dan dapat menimbulkan efek samping seperti banyak berkeringat, pusing, sakit kepala, rinitis, mual, sering buang air kecil, takikardia dan gangguan visual.
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa akupunktur telinga dapat membantu mengurangi gejala xerostomia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas press needle pada titik akupunktur telinga MA-TF1 Shenmen dan MA-AT Kelenjar Parotis dibandingkan dengan press needle sham terhadap xerotomia pasien kanker nasofaring pasca radioterapi yang dinilai dengan skor Xerostomia Inventory XI, European Organization for Research and Treatment of Cancer Head and Neck Cancer Quality of Life Questionnaire EORTC QLQ-H N35 dan pH Saliva.
Penelitian ini merekrut 40 pasien KNF pasca radioterapi yang mengalami xerostomia yang dibagi secara acak menjadi dua kelompok yaitu 20 subjek kelompok kasus yang diberikan press needle di telinga setiap 1x seminggu selama 4 minggu dan 20 subjek kelompok kontrol yang diberikan press needle sham setiap 1x seminggu selama 4 minggu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata penurunan skor XI pada kelompok terapi press needle lebih besar dibandingkan dengan kelompok press needle sham p
Xerostomia is a common side effect found in patients with nasopharyngeal carcinoma post radiation that may deteriorate quality of life. The treatment of xerostomia can be treated using Pilocarpine but its effectiveness is less satisfactory and can cause side effects such as sweating, dizziness, headache, rhinitis, nausea, urinary frequency, tachycardia and visual impairment. Several studies have proven that ear acupuncture can help reduce symptoms of xerostomia. This study aims to determine the effectiveness of press needle on MA TF1 Shenmen and MA AT Parotid Gland compared with sham in nasopharyngeal carcinoma patients with radiation induced xerostomia assessed with Xerostomia Inventory score XI, European Organization for Research and Treatment of Cancer Head and Neck Cancer of Quality of Life Questionnaire EORTC QLQ H N35 and salivary pH. Forty patients with xerostomia after radiation therapy of nasopharyngeal carcinoma were divided randomly into two groups, 20 patients in case group who received press needle therapy on ears every week for 4 weeks and 20 patients in control group who received sham every week for 4 weeks. The results showed that mean decrease of XI score in the press needle therapy group was greater than sham group p