ABSTRAKDeregulasi dibidang usaha jasa angkutan udara InternasiOflal
yang dimUlai di Amerika Serikat, ditandai dengan diperbolehkannya
setiap Airline yang ada untuk menentukan tarif, jumlah frekuensi
penerbangan dan menetapkan rute penerbangan sendiri. Hal ini
mengakibatkan banyak perusahaan penerbangan melakukan strategi
perang tarif untuk memperoleh panysa pasar didalam pasar yang
ada. Sebagal Flag Carrier, maka Garuda Indonesia juga harus rnampu
mengantisiPasi kondisi di pasar Internasional demikiari itu dengan
menerapkan strategi yang tepat untuk dapat mempertahankan ataU
bahkan meningkatkan keberadaannya.
Sebagai akibat adanya perang tarif di pasar Internasional,
maka munculah bermacam-macam jenis tarif untuk kelas kompartemen
yang sama, terutarna kelas ekonorni. Hal ini mengakibatkan kemung
kinan terjadinya dilusi, yaltu pendapatan yang rendah pada jumlah
penumpang yang tiriggi karena terlalu banyak penumpang yang mmnba
yar tiket dengan potongan harga, atau penumpang yang naik kelas
karena hadiah. Untuk mengatasi hal tersebut maka Airline perlu
menerapkan suatu Yield Management agar tetap rnendapatkan profit
yang maksimal walaupun harus menerapkan jenis tarif yang berbeda
dalam kelas yang sama.
Sudah saatnya PT. Garuda Indonesia menerapkan Yield Manage
ment agar mampu bersaing dipasar Internasional, disamping saat
ini Garuda Indoneala telah banyak memiliki staff yang mengerti
tentang konsep Yield Management, juga memiliki sistem pencatatan
harga tiket yang dibayarkan penurnpang yang akan mendukung penera
pan konsep tersebut. Dengan menggunakan Yield Management kita
dapat meramalkan Jumlah penumpang untuk tiap kelas tarif dalam
suatu penerbangan dengan menggunakan data historia, juga kemudian
dapat dihitung alokasi kursi (seat allocation) dan otorisasi
pesanan berlebih (authorized capacity) untuk tiap kelas tarif
tersebut, agar tetap mendapatkan profit yang maksimal dalam suatu
penerbangan.
Jika kita ingin menerapkan Yield Management pada jalur?jalur
penerbangan yang tersebar dan dalam jumlah yang besar, dimana
akan melibatkan penggunaan data yang juga cukup besar, maka
pengolahannya perlu menggunakan bantuan perangkat komputer. Kami
rnengusulkan suatu Model Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau
Decision Support Systems (DSS) berbasis komputer untuk mengatasi
perrnasalahan penerapari Yield Management diatas. Untuk mengembang
kan SPK tersebut, maka perlu rnemodif?ikasi sistem reservasi yang
telah dimiliki dengan menambahkan kemampuan pencatatan kelas
tarif untuk kelas kompartemen ekonomi. Disamping itu agar terca
pai hasil yang lebih optimal dalam penerapan SPK tersebut, maka
perlu dilakukan riset pasar? untuk memperoleh hasil yang lebih
baik teritang perkiraan kebutuhan kelas tarif dan peramalan jum?Iah
penumpangnya.