ABSTRAKPenelitian ini mencoba untuk menganalisis performa inkubator bisnis di Indonesia dengan fokus untuk menilai kelemahannya. Kuesioner penelitian dikumpulkan dari 8 inkubator bisnis, 39 tenant dan 5 pakar. Paired-t-sample test digunakan untuk mengetahui gap kebutuhan tenant berdasarkan perbedaan harapan layanan dengan layanan yang diterima dari inkubator. Penelitian ini menunjukkan kelemahan inkubator bisnis terdiri dari: tempat, personel pengelola, pendanaan operasional dan jejaring. Strategic Assumption Surfacing and Testing SAST juga digunakan untuk menentukan kebijakan strategis dalam mengatasi kelemahan inkubator bisnis di Indonesia diantaranya: pengajuan perluasan tempat kepada pimpinan lembaga, menempatkan manajer penuh waktu, komitmen dukungan pendaaan oleh pimpinan lembaga dan promosi inkubator bisnis.
ABSTRACTThis paper attempt to assess the performance of business incubator in Indonesia, focusing on the weaknesses of business incubator. Questionnaire data were gathered from 8 business incubators,39 incubatees and 5 experts. Paired t sample test was conducted and revealed that there is gap needs between expected services and perceived services. This study exposes weaknesses of business incubator regarding space, personnel, operational funding and networks. Strategic Assumption Surfacing and Testing SAST were used to develop strategic policies to overcome weaknesses of business incubator in Indonesia, those are propose the space expansion place a full time manager, institutional head rsquo s commitment in funding and promotion of business incubator.