Suatu perusahaan yang ingin melakukan investasi perlu menetapkan terlebih dahulu cost of capital dari proyek tersebut. Cost of capital ini akan menjadi faktor diskonto bagi proyeksi cash flow dalam rangka menentukan net present value proyek. Untuk mengetahui nilai cost of capital perlu juga mengetahui komponen komponen yang membentuk cost of capital, yaƬtu cost of debt dan cost of equity. Cost of debt lebih mudah ditentukan karena tingkat suku bunga yang tetap namun penetapan nilai cost of equity memerlukan suatu perhitungan karena cost of equity merupakan cerminan dan tingkat pengembalian yang diharapkan oleh para pemegang saham. Metode perhitungan cost of equity biasa digunakan adalah Capital Asset Pricing Models (CAPM).
Karya akhir ini melakukan penelitian dengan menggunakan suatu konsep baru yaitu konsep value based, yang relatif lebih mudah dibandingican CAPM karena hanya membutuhkan data-data yang sederhana dan dapat diperoleh dan laporan keuangan perusahaan dan perusahaan-perusahaan sekuritas, antara lain prediksi nilai EPS, prediksi nilai ROE, nilai buku per saham, dividend payout ratio, dan harga saham. Penelitian dilakukan terhadap 21 perusahaan publik yang dikategorikan menjadi sembilan ketompok industri. Diharapkan hasil yang diperoleh dapat menjadi landasan dalam penentuan cost of capital proyek yang selanjutnya berguna sebagai dasar dalam keputusan capital budgetingnya.
Hasil penelitian menunjukkan ternyata bahwa kelompok industri consumer goods mempunyai cost of equity yang paling tinggi, yaitu sekitar 15-19%, dilkuti dengan kelompok industri telekomunikasi, semen, dan pulp & kertas sebesar 10-14%. Yang terakhir adalah resources based industry sebesar 14%. Perbedaan nilai cost of equity ini terutama disebabkan oleh estimasi misi ROE dan misi PIB rasio yang berbeda pula, baik untuk antar kelompok industri maupun antar perusahaan dalam satu kelompok industri yang sama.
Dalam aplikasi selanjutnya untuk mengetahui intrinsic value dan saham masing masing perusahaan, dilakukan analisis sensitivitas untuk membandingkan pengaruh nilai cost of equity dengan pengaruh nilai ROE, yang memberikan hasil bahwa ternyata harga saham Iebih dipengaruhi oleh nilai cost of equity-nya.