Bioremediasi tanah yang terkontaminasi timbal (Pb) menggunakan konsorsium mikroba telah
dilakukan pada skala laboratorium. Empat jenis bakteri pengakumulasi Pb, PG 65-06 (A): PG 97-02
(B): MR 1.12-05 (C) dan A1 (D) dengan perbandingan 1:1:1:1 digunakan sebagai konsorsium mikroba.
Penelitian dilakukan selama 60 hari dengan variasi penambahan inokulum mikroba 5%, 10%, 15% (v/w)
dan penambahan inokulum 5%+ jerami padi sebagai bulking agents. Pengamatan dilakukan setiap 10 hari
sekali dengan parameter konsentrasi logam Pb, aktivitas mikroba tanah, serta analisis sifat fisika-kimia
tanah pada awal dan akhir proses bioremediasi. Penambahan konsorsium mikroba dapat mempercepat
proses remediasi logam Pb pada tanah terkontaminasi dibandingkan dengan konsorsium mikroba
5%+jerami, yang ditandai dengan menurunnya konsentrasi logam Pb dari fase tertukarkan menjadi fase
residual. Perubahan fase tersebut optimal pada waktu inkubasi 40 hari pada penambahan inokulum
10% (v/w) dan pada waktu inkubasi 50 hari pada penambahan mikroba 5%+jerami. Penambahan jerami
meningkatkan aktivitas mikroba indigenous yang ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah mikroba
tanah dan produksi CO2 yang dihasilkan dibandingkan penambahan inokulum mikroba. Karakteristik
tanah terkontaminasi yang telah diremediasi oleh konsorsium mikroba menjadi lebih baik karena
kandungan unsur hara tanah baik makro maupun mikro meningkat dibandingkan sebelum diremediasi.