Walaupun telah diketahui begitu banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan
memberikan ASI, namun ada beberapa hal yang menyebabkan seorang ibu tidak
bisa memberikan ASI kepada bayinya dan memberikan susu formula untuk bayinya.
Latar belakang keluarga antara lain meliputi tingkat pendidikan, profesi atau
pekerjaan, serta pendapatan keluarga sangat berpengaruh terhadap pemilihan susu
formula untuk bayi. Tujuan penelitian ini adalah untuk engetahui hubungan
karakteristik keluarga yang meliputi pendidikan ibu, pekerjaan ibu, dan pendapatan
keluarga dengan penggunaan susu formula di Kota Tasikmalaya. Penelitian
menggunakan metode survei dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah
ibu yang mempunyai balita di wilayah kota Tasikmalaya dengan Sampel diambil
dengan cara quota sampling sebanyak 200 balita. Analisis bivariat menggunakan uji
statistik chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden
tidak bekerja (78,0%), sebagian besar responden berpendidikan di bawah SMA yaitu
sebesar 62,5%, setengah (50%) pendapatan keluarga responden masuk dalam
kategori sedang dan sebagian besar (78,5%) responden menggunakan susu
formula. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa karakteristik keluarga yang terbukti
merupakan faktor risiko penggunaan susu formula adalah pendidikan, pekerjaan dan
pendapatan dengan kategori tinggi dan rendah serta karakteristik keluarga yang
tidak terbukti merupakan faktor risiko adalah pendapatan responden dengan kategori
sedang dan rendah. Penelitian ini menyarankan untuk meningkan promosi
pemberian asi eksklusif.