Pada awalnya, geng motor dianggap sebagai kumpulan pehobi yang
bertujuan mengekspresikan solidaritas dan kreativitas. Perkembangan selanjutnya
menunjukkan pelbagai perilaku menyimpang dan penuh kekerasan yang dilakukan
oleh anggota geng motor, terutama kaum muda. Mengingat bahwa pelaku kekerasan
geng motor umumnya adalah anak muda, penanganannnya perlu mencermati faktor
keluarga. Diduga, lemahnya ikatan keluarga, ditambah terpaan pengaruh media massa yang kuat menyebabkan perilaku geng motor yang menyimpang. Kolaborasi kepolisian dengan keluarga dan pihak terkait merupakan kunci untuk menyele saikan permasalahan ini.