Latar belakang: Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 menunjukkan bahwa cakupan ASI eksklusif sampai
6 bulan, masih jauh di bawah target cakupan ASI eksklusif di Indonesia tahun 2010, yaitu 80%. Salah satu faktor yang dianggap bisa berpengaruh pada kelangsungan pemberian ASI eksklusif adalah kondisi sosial ekonomi. Metode: Penelitian dilakukan secara deskriptif dengan desain cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner tertutup, analisis
data menggunakan Chi square. Penelitian ini bertujuan mengetahui kondisi sosial ekonomi keluarga dengan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Tanah Kali Kedinding Tahun 2011. Hasil: Hanya sebagian kecil responden yang mempunyai pengetahuan baik tentang ASI eksklusif. Terdapat hubungan signifikan antara status pekerjaan ibu dan pengetahuan tentang ASI eksklusif dengan pemberian ASI eksklusif. Tidak didapatkan hubungan signifikan antara pendidikan dan pendapatan rumah tangga dengan pemberian ASI eksklusif. Kesimpulan: Cakupan ASI eksklusif harus ditingkatkan. Kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dan status ibu bekerja berpengaruh terhadap rendahnya
pemberian ASI eksklusif. Saran: Peningkatan pengetahuan ibu dan keluarga tentang manfaat ASI eksklusif, persiapan dan cara pemberian, serta cara penyimpanan dan pemberian ASI tersimpan kepada bayi. Ibu bekerja harus tetap berusaha memberikan ASI eksklusif yang diharapkan bisa difasilitasi oleh perusahaan.