ABSTRAKPada umumnya penelitian tentang komitmen organisasi dilakukan pada organisasi
bisnis dan masih sedikit yang dilakukan pada organisasi pendidikan tinggi. Oleh
karena itu diperlukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang
memengaruhi komitmen organisasi pada dosen yang bekerja di organisasi
pendidikan tinggi. Penelitian ini menggunakan alat ukur yang terdiri dari
Organizational Commitment Scale (Seniati & Yulianto, 2010), Work-Life
Balance Scale (Fisher, Bulger & Smith, 2009), serta Professional Commitment
Scale (Meyer & Allen, 1997). Jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah
328 orang yang berasal dari perguruan tinggi di Jakarta, Tangerang, Padang,
Denpasar dan Jimbaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseimbangan
kehidupan kerja dapat memengaruhi komitmen profesi (β = 0,40; p<0,05),
komitmen organisasi dipengaruhi oleh komitmen profesi (β = 0,69; p<0,05) dan
keseimbangan kehidupan kerja secara langsung dapat memengaruhi komitmen
organisasi (β = 0,50; p<0,05). Selain itu, terdapat peran parsial dari komitmen
profesi sebagai mediator antara hubungan keseimbangan kehidupan kerja dan
komitmen organisasi (β = 0,22; p<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh komitmen profesi sebagai mediasi antara pengaruh
keseimbangan pekerjaan-kehidupan terhadap komitmen organisasi
ABSTRACTGenerally, researches around organizational commitment are conducted on
business-related organizations or companies, while there are still a handful of
researches conducted on higher education institutions despite the importance of it.
This research aimed to determine the role of professional commitment as a
mediator between work-life balance and organizational commitment among
lecturer in higher-education institutions. The research used Organizational
Commitment Scale (Seniati & Yulianto, 2010), Work-Life Balance Scale (Fisher,
Bulger & Smith, 2009) and Professional Commitment Scale (Meyer & Allen,
1997). There were 328 respondents participating in this research from various
higher education institutions from Jakarta, Tangerang, Padang, Denpasar and
Jimbaran. The result showed that work-life balance affected professional
commitment (β = 0,40; p<0,05), organizational commitment influenced by
professional commitment (β = 0,69; p<0,05) and work-life balance directly
affected organizational commitment (β= 0,50; p<0,05). It showed that there was a
partial role of professional commitment as a mediator between work-life balance
and organizational commitment (β= 0,22; p<0,05) therefore to increase
professional commitment and organizational commitments among lecturers, work
life balance were necessary