ABSTRAKTesis ini bersifat kualitatif, yang menggunakan konsep Bourdieu sebagai pisau
analisis dengan metode analisis fenomenologis interpretatif untuk menjelaskan
strategi bahasa yang digunakan auditor BPK RI dalam arena pemeriksaan.
Penelitian ini mengambil sudut pandang auditor sebagai bentuk kekhasan
penelitian, untuk menggali kekerasan simbolik yang dilakukan oleh pihak yang
didominasi. Perlawanan terhadap dominasi muncul dalam bentuk tindakan
subversi, melalui pemberian dan ancaman kekerasan baik fisik maupun non fisik.
Dalam menghadapi tindakan subversi, auditor memanfaatkan strategi bahasa
sebagai bentuk resistensi terhadap kekerasan simbolik dan fisik, sekaligus
menunjukkan kekuasaan simbolik yang dimilikinya. Dalam konteks akademis
perlu kajian lebih mendalam mengenai strategi komunikasi auditor, dan dalam
konteks praktis, auditor perlu memahami konsep kekerasan simbolik
ABSTRACTThis qualitative study using Bourdieu concepts to analyze, and interpretative
phenomenological analysis as a method, to explain the language strategy used by
BPK auditor in audit field. This study takes the BPK auditor viewpoint as a form
of distinctiveness of this study, to explore the symbolic violence committed by the
dominated parties. Opposition to dominance appears in the form of subversion,
auditor using language strategy as a form of resistance to the symbolic and
physical violence, as well as showing its symbolic power. In the academic
context, needed deeper study on auditor communication strategy, and in a
practical context, auditors need to understand the concept of symbolic violence