https://access.unram.ac.id/wp-content/

UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Pengaruh indeks volatilitas global terhadap tren cadangan devisa di negara emerging market = Effect against volatility index global trends foreign exchange reserves in emerging market countries

Damas Yulianto; Telisa Aulia Falianty, supervisor; Sartika Djamaluddin, examiner; Makmur Amir, examiner; Beta Yulianita Gitaharie, examiner ([Publisher not identified] , 2016)

 Abstrak

Turbulensi ekonomi global atau krisis ekonomi global merupakan satu masalah besar dalam perekonomian yang saling terintegrasi, khususnya pada saat ini. Adanya turbulensi ekonomi global yang tercermin melalui indeks volatilitas global sebagai early warning system terhadap krisis yang berhubungan langsung dengan cadangan devisa, mengingat fungsi cadangan devisa itu sendiri sebagai bentuk recovery atau intervensi terhadap terjadinya turbulensi ekonomi global. Oleh karenanya perlu dilihat bagaimana hubungan turbulensi ekonomi global (yang tercermin melalui indeks volatilitas global) terhadap tren cadangan devisa di negara emerging market, khususnya di enam negara (Brazil, Indonesia, Malaysia, Philipina, Thailand, dan Turki) sebagai negara subjek penelitian, dengan membagi keenam negara tersebut menjadi dua kelompok; Fragile Groups (Brazil, Indonesia, dan Turki) dan Robust Groups (Malaysia, Philipina, dan Thailand). Selain tren cadangan devisa, penelitian ini juga akan melihat perubahan realokasi asset keenam negara tersebut, yang disinyalir banyak pergeseran kearah asset yang dinilai lebih likuid dan konvertibel. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh indeks volatilitas global terhadap tren cadangan devisa di negara emerging market dan menganalisis perubahan realokasi asset cadangan devisa mereka. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data panel, data yang digunakan berupa time series (tahun 1990-2014) dan cross section (enam negara kelompok emerging market countries). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari International Monetary Fund (IMF), International Financial Statistics (IFS), World Bank Indicators (WDI), World Integrated Trade Solution (WITS), Chicago Board Options Exchange (CBOE) dan World Bank. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis panel dengan metode FEM digunakan alat bantu software STATA 12. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa empat dari enam variabel memiliki pengaruh yang signifikan, dimana: FDI, dan Ekspor berpengaruh positif dan signifikan terhadap cadangan devisa, sedangkan untuk Impor, dan M2 berpengaruh negatif dan signifikan. Namun untuk variabel volatility index (VIX) dan short-term debt masing-masing berpengaruh positif, tetapi tidak signifikan. Selain itu perubahan realokasi asset juga sangat terasa perubahannya, mata uang basket special drawing right (SDR) telah bergeser ke mata uang negara maju lainnya (seperti: CHF, AUD, CAD, NZD, DKK, NOK, dan SEK). Tidak hanya mata uang negara maju diluar basket SDR yang menjadi pereferensi baru pasca krisis ekonomi global, tetapi Renminbi (Yuan) dan mata uang EMCs lainnya juga menjadi primadona baru. Saran peneliti ini ditunjukkan untuk masing-masing reserve managers keenam negara subjek penelitian, dimana sebaiknya jangan terlalu bergantung dengan short-term debt. Mengingat indikator kerentanan suatu negara terhadap krisis atau turbulensi ekonomi global berdasarkan rasio short-term debt terhadap cadangan devisa. Selain itu keenam negara harus segera untuk melakukan realokasi assets ke arah yang lebih likuid dan konvertibel , dapat beralih kepada SDR dan foreign exchange reserves dengan mata uang basket SDR, diluar basket SDR, atau negara EMCs lainnya. Selain itu bentuk antisipasi atau pembelajaran pasca krisis yang terjadi adalah dengan meningkatkan cadangan minimum di IMF atau institusi keuangan lainnya, sebagai dana cadangan yang dapat digunakan sewaktu-waktu.

Global economic turbulence or the global economic crisis is a big problem in an integrated economy, particularly at this time. Their economic turbulence global (economic shock) which is currently reflected through the index of global volatility (VIX) as an early warning system against the economic crisis directly related to the foreign exchange reserves, given the function of foreign exchange reserves itself as a form of recovery or intervention against the potential risks global. Therefore, need to be seen how the relationship between index of global volatility (VIX) to the trend of foreign exchange reserves in emerging market countries, especially in six countries (Brazil, Indonesia, Malaysia, the Philippines, Thailand, and Turkey) as a state research subject, by dividing the six countries into two groups; Fragile Groups (Brazil, Indonesia, and Turkey) and Robust Groups (Malaysia, Philippines, and Thailand). In addition to the trend of foreign reserves, this study will also see changes in asset reallocation of the six countries, which allegedly many shifts towards assets considered more liquid and convertible. The purpose of this study was to analyze the effects of global volatility index against the trend of foreign exchange reserves in emerging market countries and analyze changes in asset reallocation of their foreign reserves. This research is a quantitative research using panel data, the data used in the form of time series (years 1990-2014) and cross section (the six-nation group of emerging market countries). The data used in this research is secondary data obtained from the International Monetary Fund (IMF), International Financial Statistics (IFS), the World Bank Indicators (WDI), the Chicago Board Options Exchange (CBOE) and the World Bank. The analytical method used is the analysis method panel with FEM method used STATA 12 software tools. The results of this study show that four of the six variables have a significant effect, in which: FDI and Export positive and significant impact on foreign exchange reserves, while for Import, and M2 a significant negative effect. But for the variable volatility index (VIX) but not significant positive effect. Besides changes in the reallocation of assets is also deeply felt the changes, the currency basket of special drawing right (SDR) currency has shifted to other developed countries (such as CHF, AUD, CAD, NZD, DKK, NOK and SEK). Not only developed countries outside the currency SDR basket referrers who became the new post-crisis global economy, but the Renminbi (Yuan) and other currencies also be excellent EMCS new. The researchers suggest is shown for each of the six country managers reserve the subject of research, which should not be too dependent on short-term debt. Given the indicators of vulnerability of a country to a crisis or global economic turbulence based on the ratio of short-term debt to foreign exchange reserves. Besides the six nations must be to reallocate assets towards more liquid and convertible, can switch to the SDR and foreign exchange reserves to the SDR basket of currencies, excluding the SDR basket, or state other EMCS. Besides learning a form of anticipation or post-crisis is to increase minimum reserves in the IMF or other financial institutions, as a reserve fund that can be used at any time.

 File Digital: 1

Shelf
 S63355-Damas yulianto .pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S63355
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2016
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xviii, 118 pages : illustration ; 29 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S63355 14-18-447143343 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20431293
Cover