ABSTRAKMenggunakan Survei Sosial Ekonomi Nasional Indonesia (SUSENAS) tahun 2014,
studi ini mencoba untuk melihat kemiskinan perkotaan dari sisi pekerjaan, apakah
status pekerjaan dan sektor pekerjaan tertentu berarti bagi rumah tangga untuk
berada dalam kemiskinan. Ordered logit digunakan untuk memeriksa bagaimana
hubungan antara pekerjaan dengan status kemiskinan rumah tangga untuk menjadi
miskin dan rentan miskin. Studi ini menemukan bahwa bekerja sebagai pekerja
bebas dan pekerja berusaha sendiri dapat meningkatkan probabilitas untuk menjadi
miskin dan rentan miskin. Lebih lanjut, berfokus pada sektor, studi ini menemukan
bahwa sektor pertanian, konstruksi, dan manufaktur merupakan sektor yang
berhubungan dengan kemiskinan rumah tangga di perkotaan. Studi ini
menyarankan bahwa para pengambil kebijakan perlu mempertimbangkan status dan
sektor pekerjaan rentan tersebut ketika memformulasikan kebijakan pemberantasan
kemiskinan di Indonesia.
ABSTRACTUsing Indonesia?s National Socio-Economic Survey (SUSENAS) year 2014, this
study attempts to observe urban poverty from employment perspective, whether
certain employment status and employment sectors matter for household to be in
poverty. Ordered logit is used to examine how the relationship between
employment and the household to be poor and near poor. This study found that
working as casual worker and self-employed worker could increase the likelihood
of being poor and vulnerable to poverty. Moreover, focusing on the sector, this
study found that agriculture, construction, and manufacturing sectors are associated
for urban household in Indonesia to end up in poverty. This study suggests that
policy makers should consider those vulnerable employment status and sectors
when formulating poverty reduction strategy in Indonesia.