Berdasarkan data migrasi risen, dalam lima dekade terakhir sejak tahun 1990 hingga 2010 jumlah penduduk Jakarta menunjukkan tren negatif. Sebagian besar penduduk cenderung pindah dari daerah pusat kota ke daerah pinggiran Jakarta sekitar Jawa Barat dan Banten. Peningkatan populasi di daerah tersebut juga meningkatkan kepadatan penduduk serta jumlah pekerja potensial dan menciptakan insentif bagi perusahaan untuk pindah untuk mencari tingkat biaya produksi yang lebih rendah terutama pada tingkat upah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepadatan penduduk dan pola pergerakan upah di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten selama periode 2001-2013 dengan menggunakan pendekatan spasial dan non spasial pada 33 kabupaten/kota di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, dengan variabel PDRB, jumlah perusahaan, jumlah pengangguran, dan investasi juga digunakan untuk menggambarkan karakteristik daerah. Regresi panel spasial digunakan untuk melihat interaksi spasial antar wilayah, yang tidak dapat diperoleh dengan metode klasik Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepadatan penduduk secara signifikan mempengaruhi upah riil baik di panel spasial dan non spasial serta terdapat autokorelasi spasial positif antar daerah, yang berarti terdapat pengaruh spasial upah riil antar wilayah.
According to net recent migration data, total population of Jakarta has decreased in the last five decades since 1990 until 2010. Most of the population tends to moved out from central city area to Jakarta?s periphery area around West Java and Banten. The increase of population in that area also increased the potential workers and created incentives for firms to move to find the lower cost of production on wages. This study aims to recognize the effect of population density and wage pattern in Greater Jakarta (Jakarta, West Java, and Banten) during the periode 2001-2013 using spatial and non spatial approach. We use panel data of 33 county/city in Jakarta, West Java, and Banten Province, while GDRP, number of firms, number of unemployment, and investment is also used as the proxy of region?s characteristic. By using spatial panel regressions we want to prove that there are spatial interactions among regions, which cannot be estimated by classic method of Ordinary Least Square (OLS). The results show that population density significantly affect the real wage both in spatial panel and non spatial panel then there are a positive spatial autocorrelation among regions, which means there are the spatial effect on real wage among regions.