Skripsi ini membahas bagaimana masyarakat kampung kota memaknai jalan dalam kampungnya dengan mengambil studi kasus sebuah legitimasi atas transformasi jalan pada kampung Bidaracina. Metode yang digunakan dalam survei menggunakan metode observasi, wawancara, emic (menjadi subjek pengamatan), melakukan pemetaan kejadian, dan mengambil foto berdasarkan waktu yang berbeda. Pembahasan mencakup tentang ruang, tempat, dan ruang sosial yang digunakan untuk memahami konsep pemaknaan ruang. Selain itu dibahas pula implikasi dari adanya legitimasi atas transformasi ruang jalan berupa "pasar kaget" yang berpengaruh pada pembentukkan kampung Bidaracina secara keseluruhan.
Hasil studi menunjukkan masyarakat kampung Bidaracina memaknai jalan utama di kampungnya sebagai pasar ketika pagi hari dan sebagai jalur sirkulasi di waktu lainnya. Adanya legitimasi dan kebutuhan atas keberadaan pasar, kekuatan yang terkandung dalam keberadaan pasar, serta pola perkembangan kampung yang berorientasi kepada kebutuhan pasar melatarbelakangi pemaknaan jalan bagi warga kampung Bidaracina. Akhirnya keberadaan jalan sebagai "pasar kaget" selama 51 tahun sebagai pusat ekonomi sosial kampung dan menduduki hierarki tertinggi dalam kampung, memberikan kontribusi yang sangat besar bagi pembentukkan natural organik yang terjadi pada kampung Bidaracina.
This thesis discusses how society interpret street in the Kampung by taking a case study of legitimacy to the transformation of the street of Kampung Bidaracina. The methods that used in the survey are observation, interviews, emic (being the subject of observation), mapping of events, and taking photos by different time. The discussion covers about space, place, and social space that used to understand the concept of value of space. In addition, also discussed the implications of their legitimacy to the transformation of street space in the form of "pasar kaget" affecting the overall Kampung Bidaracina's formation.
The study shows the society in Bidaracina interpret the main street in the Kampung as a market when the mornings and as a circulation space at any other time. Their legitimacy and the need for the existence of the market, the power contained within its market presence, and development patterns of Kampung that oriented to the needs of the market, are underlying the meaning of street by society of Kampung Bidaracina. Finally, the existence of the street as a "pasar kaget" for 51 years as the center of social economic Kampung and occupy the highest hierarchy in the Kampung, greatly contributing to the organic natural formation of Kampung Bidaracina.