ABSTRAKCo-living space adalah sebuah hunian temporer yang dirancang untuk generasi
milenial agar dapat tinggal dan bekerja dalam suatu komunitas. Dengan adanya
teknologi, generasi ini terbiasa melakukan berbagai hal dengan praktis sehingga
dibutuhkan suatu tempat yang mampu menyediakan berbagai kebutuhan dasarnya.
Skripsi ini bertujuan untuk mengkaji karakter ruang co-living space dalam upaya
memenuhi kebutuhan dasar manusia. Dari kajian teori saya serta studi kasus di
Roam dan Livit Space Bali, terlihat bahwa co-living space menyediakan first
place, second place, dan third place yang tersebar di ruang privat serta
komunalnya. Oleh karena itu, kebutuhan dasar penghuni dapat dipenuhi dan coliving
space dapat menjadi alternatif hunian untuk generasi milenial.
ABSTRACTCo-living space is a transient dwelling designed for the millennial generation to
live and work in a community. By the presence of technology, this generation is
used to do everything at a touch of a button. As a result, they need a place that can
provide their various needs all at once. This thesis aims to examine the characters
of spaces in co-living space as an effort to provide basic human needs. Through
literature and case studies in Roam and Livit Bali, it appears that co-living space
provides first, second, and third place spread in its private and communal spaces.
Therefore, basic human needs can be fulfilled and co-living space can become a
dwelling alternative for the millennial generation.