Penelitian ini membahas disintermediasi, praktik bisnis musik yang memotong perantara alur komunikasi produser dengan konsumen. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus yang akan mengeksplorasi peranan jejaring sosial Instagram pada industri musik. Fokusnya lebih kepada perubahan alur produksi hingga distribusi karya musik, serta ragam manfaat yang diperoleh musisi. Adapun subjek penelitiannya adalah komunitas Indomusikgram yang merupakan pionir video berisikan permainan musik/lagu berdurasi 15 detik di Instagram Indonesia.
Pada akhirnya, penelitian ini menemukan realita bahwa penggunaan Instagram memberikan kemudahan bagi musisi dalam hal produksi dan distribusi (khususnya promosi) sehingga mampu mencapai tujuan-tujuan komersil dan eksis di industri musik Indonesia. Model bisnis crowdsourcing juga perlu diterapkan dalam perkembangan industri musik selanjutnya. Indomusikgram dan para musisinya menunjukkan keberhasilan model ini bahkan dapat menduniakan musik Indonesia melalui Instagram.
This research mainly talks about disintermediation, business practice which may effect to cut off the intermediation ?flow of communication? between producer and consumer. This research uses a study case approach that explore the role of social network Instagram on music industry. This research focuses in change the flow of music production and distribution, as well as the variety of benefits that musicians can get. The research's subject is Indomusikgram community who become the pioneer of fifteen second music video in Instagram?s Indonesia.
The research finds that Instagram gives an easiness in music production and distribution especially for promoting musician to reach the commercials aim and survive on music industry. Crowdsourcing model should also be applied in the further development of the music industry. Indomusikgram and their musicians have demonstrated the success of this model can even globalize music Indonesia through Instagram.