Phlebitis merupakan inflamasi vena yang disebabkan oleh bakteri, iritasi kimia maupun mekanik, kejadian phlebitis di RSPG Cisarua Bogor merupakan angka infeksi rumah sakit yang tertinggi selama tahun 2015 yaitu sebesar 18,5%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian phlebitis pada pasien rawat inap di RSPG Cisarua Bogor tahun 2015. Penelitian ini menggunakan desain case control, sampel penelitian 100 kelompok kasus dan 200 kelompok kontrol, lokasi penelitian di RSPG Cisarua Bogor.
Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian phlebitis di RSPG Cisarua Bogor tahun 2015 adalah usia (P value 0,001; OR 12,86; 95% CI 1,7-98,2), status gizi (P value 0,001; OR 0,4; 95% CI 0,2-0,7), lama hari rawat (P value 0,001; OR 2,24; 95% CI 1,36-3,70), dan proses masuk rawat (P value 0,052; OR 0,43; 95% CI 0,19-0,95). Dengan demikian diharapkan perawat diberikan pelatihan khusus untuk dapat melakukan perawatan lebih baik dalam pemasangan dan pemeliharan intravena line (IVL) terutama pada pasienpasien yang berisiko tersebut.
Phlebitis is an inflammation of a vein caused by bacteria, chemical or mechanical irritants, the incidence of phlebitis in RSPG Cisarua Bogor a hospital infection rates are highest during the year 2015 with numbers cumulatif incidence of 18.5%. This study aims to determine the distribution and factors related to the incidence of phlebitis in patients hospitalized in RSPG Cisarua Bogor in 2015. This study used case control design, sample 100 in the case group and 200 in the control group, with research sites in RSPG Cisarua Bogor. The results of this study indicate that factors that influence the incidence of phlebitis in RSPG Cisarua Bogor in 2015 were age (P value 0.001; OR 12.86; 95% CI 1.7 to 98.2), nutritional status (P value 0.001; OR 0.4; 95% CI 0.2 to 0.7), length of stay (P value 0.001; OR 2.24; 95% CI 1.36 to 3.70), and the process of admission (P value 0.052 ; OR 0.43; 95% CI 0.19 to 0.95). Nurses are expected to be given specialized training to be able to do better care in the installation and maintenance of intra venous line (IVL), especially in patients who are at risk.