ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menguji dua hipotesis utama yang mampu menggambarkan siklus kehidupan dalam sektor perbankan Indonesia, yaitu Efficient Structure Hypothesis (ESH) dan Quite Life Hypothesis (QLH). ESH pada dasarnya menduga bahwa terdapat pengaruh yang positif dari efisiensi terhadap kinerja perusahaan perbankan. Sedangkan QLH menduga bahwa konsentrasi pasar akan mempengaruhi efisiensi perusahaan secara negatif.
Penelitian ini menggunakan 106 bank sebagai sampel penelitian dengan periode 2006 ? 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah Malmquist Data Envelopment Analysis (DEA) untuk mengukur efisiensi perusahaan perbankan, Herfindahl Index (HI) untuk mengukur tingkat konsentrasi pasar, dan regresi data panel untuk mengestimasi parameter dalam model penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat siklus kehidupan yang dinamis pada sektor perbankan Indonesia, dimana perusahaan yang mulanya efisien akan tumbuh, menyebabkan peningkatan konsentrasi pasar, dan akan kehilangan efisiensinya seiring dengan berjalannya waktu.
ABSTRACTThis study aims to test Efficient Structure Hypothesis (ESH) and Quite Life Hypothesis (QLH), the two main hypotheses that can reveal the life cycle inside Indonesia?s banking sector. ESH presumes that efficiency will affect bank?s performance positively, while QLH presumes that market concentration will affect bank?s efficiency negatively.
This study uses 106 banks as research samples within 2006 ? 2014. The methodologies used in this research are Malmquist Data Envelopment Analysis (DEA) to measure bank?s efficiency, Herfindahl Index (HI) to measure market concentration, and panel data regression to estimate the parameter in the research models.
This study finds that there is a dynamic life cycle in Indonesia?s banking sector, where banks grow as they become more efficient ? resulting in a higher market concentration (quite-life condition), and the quite-life condition will eventually erode banks? efficiency