ABSTRAKPenelitian ini bertujuan melihat hubungan antara metakognisi moral dan ketidakjujuran akademis pada mahasiswa Universitas Indonesia. Ketidakjujuran akademis merupakan perilaku tidak etis sebab melanggar integritas akademis. Sebelum terlibat dalam ketidakjujuran akademis, individu terlibat dalam proses pembuatan keputusan etis untuk memutuskan akan melakukan tindakan tersebut atau tidak. Hal tersebut membutuhkan kesadaran dan rasionalitas dalam proses kognitifnya. Untuk memastikan bahwa proses kognitif tersebut berjalan dengan baik, diperlukan kemampuan untuk dapat mengetahui, memantau dan meregulasi proses tersebut, yang dikenal dengan metakognisi, khususnya metakognisi moral. Hasil penelitian yang dilakukan pada 959 mahasiswa menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara metakognisi moral dan ketidakjujuran akademis (r= -0,140, p<0,01). Implikasi dari penelitian ini didiskusikan lebih lanjut.
ABSTRACTThis research was conducted to determine strength and direction of the relationship between moral metacognition and academic dishonesty among students in Universitas Indonesia. Academic dishonesty is considered as a non-ethical behavior because it violates the academic integrity. Before engaging in academic dishonesty, one involves in ethical decision making which requires awareness and judgment in its cognitive process. To ensure the cognitive process goes well, one needs to be aware of, monitors, reflects on, and regulates thinking, which is known as metacognition, especially moral metacognition. Data were collected from 959 college students by having them completing two questionnaires. The result shows a negative and significant correlation between the two variables (r= -0,140, p<0,01). Implications of the findings for college students to improve their moral metacognition are discussed.