Efek antibakteria ekstrak kulit buah delima (Granati fructus cortex) pada Streptococcus mutans in vitro. Granati fructus cortex mengandung senyawa-senyawa antibakteri seperti alkaloid, flavonoid, dan tannin. Tujuan: Mengevaluasi efek antibakteri Granati fructus cortex dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans. Metode: Penelitian ini merupakan eksperimental laboratoris yang menguji daya hambat antibakteri menggunakan metode difusi agar dengan media MHA. Hasil: Ekstrak kulit buah delima dalam berbagai konsentrasi memiliki efek antibakteri, ekstrak kulit buah delima dengan konsentrasi 30% memiliki rata-rata zona hambat paling besar (15,4mm). Semakin tinggi konsentrasi ekstrak kulit buah delima maka semakin besar zona hambat yang terbentuk. Hasil uji ini juga menunjukkan adanya perbedaan rata-rata zona hambat dalam berbagai konsentrasi ekstrak kulit buah delima. Simpulan: Granati fructus cortex memiliki efek antibakteri terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans.
The rind of pomegranate fruit (Granati fructus cortex) composed of antibacterial compounds such as alkaloid, flavonoid and tannin. Objective: To evaluate the bacterial effect of Granati fructus cortex extract against Streptococcus mutans. Methods: To study was laboratory experimental. The inhibition test was performed by agar diffusion method on MHA medium. Results: It showed the bacterial property of Granati fructus cortex on various concentration. The highest extract concentration of 30% extract has the largest of inhibition zones (15.4mm). The result showed a difference in the size of inhibition zones related to different extract concentrations. Coclusion: This study confirmed the antibacteria effect of Granati Fructus cortex on the growth of Streptococcus mutants.