Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah atribusi berperan sebagai mediator dalam hubungan persepsi siswa terhadap penilaian guru dengan self-efficacy siswa dalam pelajaran matematika. Terdapat empat penyebab dalam atribusi yang akan dilihat dalam penelitian ini, yaitu kemampuan, usaha, keberuntungan, dan derajat kesulitan tugas. Data penelitian dikumpulkan melalui kuesioner yang terdiri dari persepsi siswa terhadap penilaian guru, atribusi, dan self-efficacy dalam pelajaran matematika. Kuesioner diisi oleh 330 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas 7 tiga SMP Negeri di Pontianak dengan teknik pengambilan sampel secara accidental sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa atribusi siswa pada kemampuan dan usaha pada saat sukses, serta kemampuan saat gagal berperan sebagai partial mediator dalam hubungan persepsi siswa terhadap penilaian guru dengan self-efficacy siswa dalam pelajaran matematika. Hal ini menunjukkan pentingnya pembentukan atribusi yang adaptif untuk meningkatkan self-efficacy siswa.
The aim of this study is to explore the role of attribution as mediator in the relationship between student's perception of teacher ability evaluation and self-efficacy in mathematics. The causes stem from four attribution categories, namely ability, effort, luck, and task difficulty. The data was collected through self-report questionnaire about student's perception of teacher ability evaluation, self-efficacy in mathematics, and causal ascription for success and failure. The questionnaire is filled by 330 of 7th-grade Junior High School students from three Public Junior High Schools in Pontianak.Results show that the effect of student's perception of teacher ability evaluation on self-efficacy in mathematics was mediated partially by the ability attribution of success, effort attribution of success and ability attribution of failure. The results indicate the the important role of adaptive attribution to increase self-efficacy.