ABSTRAKMetode pengadaan langsung merupakan cara pengadaan yang paling sederhana
dimana tidak melalui proses lelang, lebih efisien karena dapat melakukan
negosiasi langsung kepada penyedia barang/jasa tanpa perantara. Penelitian
dilakukan dengan mengumpulkan data melalui survei kuesioner. Kemudian data
tersebut dievaluasi dengan analisa deskriptif dan divalidasi dengan wawancara
pakar. Manajemen pengadaan langsung di kecamatan dan kelurahan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta secara keseluruhan dari tahap perencanaan sampai dengan
pengendalian tidak berjalan dengan baik, SDM dalam pengadaan mempunyai
keterampilan yang kurang dan pejabat-pejabat yang bertanggung jawab dalam
pengadaan belum sepenuhnya bersertifikat. Selain itu terdapat 13 proses yang
belum diatur secara jelas atau tidak sesuai dengan best practice, maka dibuat
strategi dalam pelaksanaan manajemen pengadaan langsung yang dapat
diterapkan di kecamatan dan kelurahan Provinsi DKI Jakarta.
ABSTRACTDirect procurement method is the simplest way which does not through an auction
process, is more efficient because it can negotiate directly to the providers without
any intermediaries. The study was conducted by collecting data through a
questionnaire survey. Then the data is evaluated by descriptive analysis and
validated with expert interviews. Direct procurement management in districts and
villages of DKI Jakarta as a whole from the planning stage until the control is not
going well, the human resources in the procurement have lack of skills and the
officials that responsible in procurement has not been fully certified. In addition
there are 13 processes that are not yet clearly regulated or not in accordance with
best practice, then the strategy was made in the implementation of direct
procurement management that can be applied in the districts and villages of DKI
Jakarta.