ABSTRAK"Xanton merupakan antioksidan kuat yang memiliki sifat hidrofilik dan koefisien"
"partisi yang kecil sehingga memiliki penetrasi ke dalam kulit yang buruk. Transfersom merupakan sistem pengahantar obat berbentuk vesikel yang dapat meningkatkan penetrasi Xanton karena memiliki kemampuan untuk berdeformasi. Transfersom tersusun dari fosfatidilkolin dan surfaktan. Formulasi transfersom Xanton dibuat dengan menggunakan surfaktan non-ionik lipofilik yang berbeda yaitu Span 20, Span 60 dan Span 80. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh formulasi gel transfersom Xanton dan membandingkan daya penetrasinya dengan gel kontrol. Metode lapis tipis digunakan untuk pembuatan transfersom xanton. Lapis tipis yang terbentuk dihidrasi dengan air : etanol (3:2). Transfersom Xanton menggunakan span 20 memiliki karakteristik transfersom yang lebih baik daripada span 60 dan 80. Pembuatan gel transfersom dipilih menggunakan span 20 dan diuji penetrasinya secara in-vitro dengan sel difusi franz menggunakan abdomen tikus. Jumlah kumulatif penetrasi dari gel"
"transfersom xanton yang menggunakan span 20 adalah 2084,56 ± 16,32 μg/cm2 atau 63,37 ± 0,50 % dengan fluks 260,57 ± 2,04 μg cm-2 jam-1; sedangkan jumlah kumulatif penetrasi dari sediaan gel kontrol adalah 912,93 ± 8,92 μg/cm2 atau"
"32,31 ± 0,32 % dengan fluks 114,12 ± 0,91 μg cm-2 jam-1. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa transfersom dapat meningkatkan daya penetrasi Xanton."
ABSTRACTXanthone is a strong antioxidant which has hydrophilic compound and a small
partition coefficient that has a bad penetration into the skin. Transfersom is a drug
delivery system shaped vesicles that can increase the penetration of Xanthone
because it has deformable ability. Transfersom is composed by
Phosphatidylcoline and Surfactant. Transfersom formulations made by using nonionic
Surfactants, they are Span 20, Span 60 and Span 80 in order to shape
liphopilic vesicles that can increase the penetration of hydrophilic Xanthone. The
purpose of this study is to obtain formulation of Xanthone transfersome and
compare the formulation Xanthone transfersom gel penetration to control gel.
Thin layer hydration method used to make transfersom Xanthone. Then thin layer
is hidrated by water: ethanol (3:2). Transfersom Xanthone which uses Span 20 has
better characteritics than Span 60 and Span 80. Gel is made by using span 20.
Abdomen of rat is used to penetration test by franz difussion cel. The cumulative
penetration of the Xanthone transfersom gel that uses Span 20 is 2084,56 ± 16,32
μg/cm2 or 63,37 ± 0,50 % and a flux 260,57 ± 2,04 μg cm-2 jam-1; while the
cumulative penetration of control gel is 912,93 ± 8,92 μg/cm2 or 32,31 ± 0,32 %
and a flux 114,12 ± 0,91 μg cm-2 jam-1. Based on these results it can be concluded
that transfersom can increase penetration Xanthone