ABSTRAKJarak kelahiran merupakan komponen penting dalam perencanaan keluarga, dan
jarak kelahiran yang tidak optimal diketahui berkaitan dengan berbagai risiko yang
tidak diinginkan. Berbagai faktor dapat mempengaruhi jarak kelahiran, antara lain
faktor sosiodemografi berupa usia ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, dan penolong
persalinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor
sosiodemografi dengan jarak kelahiran pada wanita multipara di Pegunungan
Jayawijaya, Provinsi Papua. Penelitian ini menggunakan metode studi potong lintang
dengan pengambilan sampel secara consecutive sampling, didapatkan 90 wanita
multipara yang memenuhi kriteria inklusi. Seluruh subyek diwawancara berdasarkan
kuesioner yang telah disiapkan untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan.
Hasil dari data yang dikumpulkan adalah 47,8% subyek memiliki jarak kelahiran
optimal yaitu 36-59 bulan, dengan rerata jarak kelahiran 3,6 tahun, SD = 3,2 tahun.
Hasil analisis studi menyatakan sosiodemografi usia (p = 0,058), pendidikan (p =
0,588), pekerjaan (p = 0,202), dan penolong persalinan (p = 0,948) tidak memiliki
hubungan berbeda bermakna dengan jarak kelahiran. Hasil tersebut diduga
disebabkan oleh pengaruh sosial budaya setempat, dan beberapa keterbatasan
penelitian.
ABSTRACTBirth interval is one of the components of family planning. Birth interval that is not
optimal is known to be associated with many adverse risks. There are multiple
factors that may affect birth interval, such as sociodemographic factors (maternal
age, maternal education status, maternal occupation, and birth assistant). The
objective of this study is to determine whether sociodemographic factors are related
to birth spacing in multiparous women in the Highlands of Jayawijaya, Papua. A
cross-sectional study design with consecutive sampling was conducted. Ninety
samples that meet the inclusion criteria were interviewed based on a questionnaire.
The result is 47,8% of the subjects have optimal birth interval of 36-59 month, with
the mean birth interval length of 3,6 years (SD = 3,2 years). Analysed data showed
that there is no significant correlation between birth interval and sociodemographic
factors of maternal age (p = 0.058), maternal education (p = 0.588), maternal
occupation (p = 0.202), and birth assistant (p = 0.948). The result may be unrelated
owing to the fact that the subjects? health behavior is still strongly influenced by the
local socio-cultural beliefs and some study limitation