Masyarakat Sasak di Kabupaten Lombok Utara memiliki ekologi budaya masyarakat hutan, karena sebagian besar wilayah budaya mereka berada di kaki Gunung Rinjani. Sejak ratusan tahun lalu mereka memiliki kebudayaan yang berasal dari strategi adaptasi mereka terhadap lingkungannya. Salah satu kearifan lokal tersebut adalah Sawineh yaitu kearifan lokal hubungan resiprositas antara petani dengan pemangku adat di bidang pertanian. Saat ini kearifan lokal tersebut coba diadopsi oleh beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM) bersama dengan pemerintah baik pusat maupun daerah untuk dihidupkan kembali dalam bentuk sebuah gerakan filantropi, yang mereka beri nama Gerakan Sawineh Sadu. Gerakan yang berumur belum terlalu lama ini mempunyai manfaat yang besar dalam pelestarian hutan dan juga peningkatan kesejahteraan para keluarga yang tinggal di sekitar hutan Rinjani. Melalui gerakan ini, masyarakat Sasak, khususnya di Kabupatcn Lombok Utara diingatkan kembali bahwa kearifan lokal yang dahulu pernah dimiliki mereka, sejatinya masih relevan dipakai dalam kehidupan dewasa ini. Nilai-nilai kerjasama dan gotong royong yang menjadi “roh” dari gerakan ini terbukti dapat menjadi altematif pemecahan berbagai permasalahan aktual.