Pandangan tentang ciri-ciri orang-orang melayu bersifat pasif dengan orientasi ekonominya yang bersifat subsisten sebenarnya adalah streotipe yang diciptakan oleh pemerintah kolonial. Streotipe semacam ini dikonstruksikan ketika para developmentalis sedang menggalakkan modernisasidan menganggap bahwa sistem ekonomi semacam itu telah menjadi kendala dalam memajukan orang-orang Melayu. Banyak penulis, antara lain seperti Joel Kahn yang mempelajari praktek-praktek sistem ekonomi masyarakat Melayu di Malaysia telah membantah bhawa masyarakat Melayu adalah sangat dinamis, berorientasi pasar dan ada sistem khas. Lalu, Elsbetch Locher Scholten yang meneliti hubungan kesultanan Jambi dengan Belanda dalam era kebangkitan imprealisme kolonial, mengatakan bahwa penilaian-penilaian remeh Belanda atas penguasa Melayu yang lemah dan tidak bisa mengendalikan kerajaannya adalah salah kaprah.