Dalam artikel ini penulis menghadirkan studi tentang Iqbal dari situasi tersebut, dan mengetengahkan obat yang ia tawarkan dalam memperbaiki martabat dan harkat umat Islam. Penulis juga memperlihatkan bagaimana filsafat Iqbal, puisi, idealisme politiknya serta semangat keislaman Iqbal terintegrasi dalam konsep filsafatnya, dan berkontribusi secara luas dalam identitas terbaru umat Islam. Wilayah kerja Iqbal berpusar pada bidang humaniora. Filsafat, sastra, politik dan agama merupakan elemen dasar bagi Iqbal. Berkat studi dan karya-karya dalam bidang ini, Iqbal sangat mengetahui kondisi kemanusiaan yang berlaku. Pengalaman Perang Dunia I dan dampak perusakan Mesin Raksasa kolonial pada harkat martabat manusia, khususnya masyarakat Muslim India membuatnya mulai mempertanyakan efesiensi teknologi Barat dan kemanfaatannya pada manusia. Iqbal hidup di persimpangan zaman: saat kekuasaan kolonial Inggris di India mulai pudar, hubungan antara manusia dan teknologi sebagai krisis modernisme, dan kesadaran politik Islam dalam konflik keras Islam dengan Barat. Iqbal merasa adanya serangan pada harkat martabat manusia oleh Mesin Raksasa kolonialime Inggris.