Telaah stilistika terhadap gaya bahasa kisah al-Qur'an menunjukkan salah satu materi kajian sastra al-Qur'an yang cukup komprehensif dan berwawasan masa depan karena mencakup hampir semua cabang ilmu Arab klasik dan dapat dipadukan dengan teori kesustraan modern. Dalam kisah al-Qur'an untuk menyampaikan "kebenaran agama" yang dikaitkan dengan konteks sosial budaya, kedua, menjadikan bentuk kisah al-Qur'an sebagai acuan normatif bagi mengembangkan sastra yang islami di era globalisasi. Sebagai contoh, al-Qur'an menggambarkan kisah Nabi Ibrahim dalam berbagai variasi, ada yang pendek, sedang dan ada pula yang panjang. Gaya pemaparannya pun bermacam-macam. Persoalan yang menarik dalam kajian al-Qur'an adalah kisah al-Qur'an, khususnya uslub pengulangan kisahnya dengan pendekatan stilistika. Persoalan ini seringkali dijadikan sebagai argumen menentang al-Qur'an sebagai kitab yang tidak tersusun secara teratur.