Terdapat beragam metode pengambilan data yang digunakan untuk penilaian kondisi terumbu karang, salah satunya adalah metode transek foto bawah air (Underwater Photo Transect= UPT). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi apakah metode UPT layak dipakai sebagai metode alternatif untuk penilaian kondisi terumbu karang dengan cara membandingkan antara data yang diperoleh menggunakan metode UPT dengan data yang diperoleh dengan menggunakan metode lain yang telah dikenal umum, yaitu metode transek sabuk (Belt Transect=BT) dan transek garis intersep (Line Intercept Transect=LIT). Hasilnya menunjukkan bahwa persentase tutupan biota dan substrat tidak berbeda nyata antar ketiga metode.