[Relasi kekuasaan antara perempuan dan laki-laki seringkali ditemukan dalam
sebuah hubungan di antara keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
fenomena relasi kekuasaan dalam kelompok kejahatan yang terorganisasi melalui
sebuah novel yang berjudul Metropolis. Pola penokohan tokoh perempuan dan
laki-laki di dalam novel yang berbeda dari konstruksi gender konvensional
memicu penulis untuk melihat relasi kekuasaan di antara keduanya. Selain itu,
penulis juga melihat keterlibatan perempuan dalam sindikat narkotika dan melihat
karakteristik kejahatan yang terorganisasi digambarkan dalam novel Metropolis.
Pada akhirnya, meskipun tokoh perempuan dalam novel ini sudah menampilkan
usaha untuk mendobrak stereotip yang berkembang di masyarakat, namun
kenyataannya perempuan masih berada dalam posisi minoritas jika dibanding
laki-laki., Power relations between women and men are often found in a relationship
between them. This research aims to look at the phenomenon of power relation in
an organized crime group through a novel titled Metropolis. The characterizations
of the character, women and men, which is different from the conventional gender
constructions, leads the writer to see power relations between them. In addition,
the writers also saw women's involvement in narcotics syndicates and see the
characteristics of organized crime depicted in Metropolis. Although women
characters in this novel are already showing an attempt to break down the
stereotypes in society, in the end women are still in the minority position when
compared to men.]