Skripsi ini memuat studi kasus mengenai salah satu sekolah Islam yang ada di Indonesia, tepatnya di SMPIA 3 Bintaro. Studi kasus yang memiliki pendekatan intensif ini akan memberikan kritik membangun bagi teori dualisme pendidikan. Menurut teori tersebut, dualisme pendidikan dapat berpeluang untuk terjadi di berbagai sekolah Islam di Indonesia. Dualisme pendidikan menyangkut tidak selarasnya antara ilmu pengetahuan agama dengan yang ilmu pengetahuan nonagama. Tetapi, SMPIA 3 Bintaro memiliki sebuah sistem untuk mencegah dan melawan dualisme pendidikan, yaitu sistem terintegrasi. Sistem terintegrasi merupakan sistem pendidikan yang menyelaraskan antara ilmu pengetahuan agama dengan ilmu pengetahuan non-agama. Sistem terintegrasi ini ditemukan berada di berbagai pelajaran seperti Biologi, al-Quran, dan Bimbingan Konseling. Sistem tersebut juga dapat ditemukan di dalam konteks perilaku murid seperti membangun akhlakul karimah. Salah satu ilmu non-agama ialah modernisasi atau modernitas. Modernisasi ini harus dipelajari agar SMPIA 3 Bintaro bisa menyesuaikan dirinya dengan zaman. Modernisasi dapat mendatangkan manfaat apabila ia didayagunakan, yaitu ketika ia dapat berjalan selaras dengan ilmu agama. Tetapi, ia dapat merugikan apabila ia disalahgunakan dan akibatnya tidak dapat berjalan selaras dengan ilmu agama. Hal ini disebut ambivalensi integrasi. Jadi, modernitas tersebut harus dijaga melalui descriptive social norms, yaitu norma tertulis yang telah ditulis, disetujui, dan disepakati oleh sekolah. Norma tersebut harus berdasarkan sistem terintegrasi agar ambivalensi integrasi tidak terjadi.

---

This honors thesis brings the case study to the one of Islamic School in Indonesia, which is Islamic Junior School al-Azhar 3 Bintaro (SMPIA 3 Bintaro). This case study which has intensive approach will give the constructive critics about educational dualism theory. The theory said that educational dualism could occur in many Islamic Schools in Indonesia. Educational dualism is about the condition of disintegration in religion knowledge and the other sciences. But, SMPIA 3 Bintaro has its system to prevent that disintegration that is system of integration. System of integration is the education system that gives synchronization between religion sciences and the other sciences. This system can be founded in several subjects like Biology, al-Quran, and Counseling.

This system can be founded too in the context of pupil's attitude like doing akhlakul karimah. One of the other sciences is modernity. Modernity must be studied in order to keep SMPIA 3 Bintaro being adaptive nowadays. Modernity can bring the advantage if it could be utilized. But, it can bring the disadvantage if it being abused and could not harmonize itself with religion sciences. That case is defined as ambivalence of integration. So, modernity should be defended by descriptive social norms. They are the norms which are being approved by this school. The norms are based on the system of integration so that ambivalence of integration will not happen.