ABSTRAKJamaah Tabligh merupakan gerakan dakwah Islam yang mempunyai enam prinsip
dakwah, yakni syahadat, salat, dzikir, menghormati sesama Muslim, ikhlas, dan
tabligh (menyampaikan). Di dalam kandungan dakwahnya, zuhud merupakan
cara mencapai keselamatan hidup manusia di dunia dan akhirat, dengan upaya
merubah orientasi kehidupan dunia menjadi fokus akhirat. Pada kenyataannya,
pandangan anggota Jamaah Tabligh terhadap makna zuhud ini ada yang
memahaminya sebagai bentuk aksi spiritual semata, di sisi lain dipahami sebagai
pilihan alternatif gaya hidup modern. Berkaitan dengan pandangan dakwah
Jamaah Tabligh tersebut, penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif
dengan teknik wawancara mendalam. Adapun penggunaan teori tindakan rasional
berorienyasi nilai Max Weber dalam penelitian ini membuktikan, zuhud
merupakan kontrol sosial dan cara hidup yang dianggap rasional bagi Jamaah
Tabligh atas dasar makna subjektif individu terhadap nilai agama.
ABSTRACTTabligh Jamaat is an Islamic missionary movement with six principles: syahadat,
salat, dzikir, respecting Muslim counterparts, being sincere, and tabligh
(delivering). Among the contents of the missionary, zuhud is a way to achieve
human salvation both on earth and the afterworld, by attempting to change the
members‟ lives orientation from focusing on the life lived in this world into
focusing on the afterworld‟s period. In reality, there are differences among the
members of Jamaah Tabligh in the way they view this meaning of zuhud. Some
see it as merely a spiritual action whereas others see it as an alternative option for
modern lifestyle. Regarding this difference, this research uses qualitative method
with in-depth interview technique. Lastly, Max Weber‟s rational-oriented action
theory is used to prove that zuhud is social control and the way of life that is
considered the most rational by the members of Jamaah Tabligh according to
individual‟s subjective meaning concerning religious values.