Onomatope dalam kajian ilmu bahasa Indonesia adalah masalah yang menarik dan masih jarang diteliti. Melihat hal ini, penulis mencoba memakai onomatope sebagai kajian ilmu yang akan dipakai dalam penelitian ini. Penggunaan onomatope banyak ditemukan dalam media seperti komik. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan komik Indonesia nonterjemahan sebagai sumber kajian data dengan alasan untuk melihat sejauh mana masyarakat Indonesia dalam menafsirkan bunyi-bunyi alam menjadi sebuah bentuk bahasa (kosakata). Komikkomik yang menjadi sumber data merupakan komik yang terbit dalam kurun tahun 2008-2014.
Pembahasan onomatope bahasa Indonesia yang dilakukan dalam skripsi ini meliputi pengklasifikasian dan analisis dari sisi sugesti bunyi yang dihasilkan. Pengklasifikasian yang dilakukan berdasarkan jumlah sumber bunyi, jenis sumber bunyi, dan makna yang dihasilkan dari onomatope. Analisis yang dilakukan berdasarkan prinsip sugesti bunyi konsonan dan vokal dari Gorys Keraf.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa onomatope bahasa Indonesia diklasifikasikan berdasarkan jumlah sumber bunyi yakni satu dan dua sumber bunyi. Berdasarkan jenis sumber bunyi, diklasifikasikan lagi menjadi (1) onomatope yang berasal dari aktivitas tubuh manusia, (2) hewan, (3) kendaraan, (4) benda mati, (5) gejala/peristiwa alam, (6) aktivitas/gerakan manusia dengan benda/lingkungan sekitar, (7) pergerakan benda dengan benda lain, dan (8) asosiasi terhadap sesuatu yang lain untuk mendapatkan sebuah kesan tertentu.
Onomatopoeia in the study of Indonesian is an interesting issue and problem that still rarely to discussed. So, the authors tried to use onomatopoeic as the study of science that will be used in this study. The onomatopoeic commonly found in many thing such as comics. Therefore, this study use Indonesian comics as a data source to to see how far Indonesian peoples can describe and interpretate the onomatopoeia into a form of language (vocabulary). The comics that will be the data source are published in the period of 2008 until 2014. Indonesian onomatopoeic issues in this discussion is about the classification of onomatopoeia and the analysis by it sound suggestion. The classification is based on the number of sound sources, the type of sound source, and the meaning resulting from the onomatopoeic. The analysis is based on the principle of consonant and vowel sounds suggestion by Gorys Keraf. From the results of the analysis, the onomatopoeic of Indonesian can be classified based on the number of sound sources: one and two sound sources. Based on the type of sound source, it can be classified into (1) onomatopoeic derived from the activity of the human body, (2) animals, (3) a vehicle, (4) a thing/object, (5) phenomenon or natural events, (6) the activity or movement from human with the other objects or environment, (7) the movement of objects with other objects, and (8) the association with something else to get a certain impression.