ABSTRAKSkripsi ini membahas mengenai bagaimana narasi moral panic berupa kekhawatiran
(concern) dan amplifikasi kejahatan pemberitaan peristiwa penembakan polisi dalam
Liputan Khusus ‘Penembakan Polisi’ di media Online kompas.com selama Agustus
2013 hingga Januari 2014. Berita yang dominan menggunakan nilai berita threshold,
risk, proximity dan violence. Berkaitan dengan itu, maka artikel-artikel berita yang
membahas mengenai peristiwa penembakan polisi dikemas dengan memuat nilai-nilai
berita diatas secara dominan. Melalui analisis isi dari pemberitaan yang terdapat di
Liputan Khusus ‘Penembakan Polisi’ di media Online kompas.com, ditemukan narasi
moral panic berupa kekhawatiran (concern) yang dikemas melalui pendapat pihakpihak
yang dianggap memiliki legitimasi atau dianggap sebagai ‘pakar’ dalam
mengomentari peristiwa penembakan polisi tersebut seperti IPW, Kompolnas hingga pihak akademisi.
ABSTRACT This minithesis discusses about how moral panic in form of concern and
amplification of crime narrated in news coverage about the police shooting incidents
contained in Special Reports on 'Police Shooting' in kompas.com during August 2013
to January 2014. These news dominated with news values of threshold, risk,
proximity and violence. In connection with that, the news articles that discussed the
police shooting incidents packed with loads of news values above. Through a content
analysis of the news contained in the Special Reports on 'Police Shooting' in online
media kompas.com, moral panic narrative was found the in the form of concerns
which packed through the opinion of the individuals that are considered legitimate or considered as an 'expert' to give comments on the event, such as Indonesian Police Watch, Kompolnas and the scholars.